Seiring perkembangan dunia pengetahuan dan peradaban umat manusia di bumi ini maka teknologi pendidikan menempatkan diri dirinya sebagai alat bantu untuk mencapai tujuannya. Oleh sebab itu teknologi pendidikan selalu melakukan perubahan terhadap definisinya bukan berarti teknologi pendidikan belum menemukan jati dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia, maka oleh sebab itu teknologi pendidikan harus mengantarnya ke tujuan, harapan dan cita-cita pendidikan yang ada pada setiap diri manusia dan filsafat negara yang harus diwujudkan atau diterapkan secara optimal untuk mencapai tujuan maksimal oleh para praktisi di lapangan. Penerapan pendidikan tidaklah mulus sebagaimana yang dibayangkan akan tetapi berliku-liku dengan penuh dengan rintangan. Mendidik tidaklah memiliki rumus yangn konstan akan tetapi mempergunakan  kiat, seni, keterampilan, rancangan, pengembangan,  pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses dan sumber belajar.

Gerakan teknologi pendidikan sudah lahir sejak tahun 1950 dan 1960an, kurun waktu ini sudah dimulai rancangan pembelajaran dengan mempergunakan komputer sebagai alat pendidikan, dipergunakan video dan multimedia yang interaktif. Israel Scheffter (1960) membuatkan definisi umum, yaitu yang bersifat stipulatif (kesepakatan = stipulatif), bersifat deskripitif (mengambarkan), dan yang bersifat programatic (program). Pada tahun 1977 teknologi pendidikan memberi penekanan pada peran dan praktisi. Menurut catatan Finn tahun 1965 sudah hampir tiga puluh tahun istilah Teknologi Pendidikan lebih lazim digunakan di Inggeris dan Kanada, sementara Teknologi Pembelajaran lebih banyak digunakan di Amerika Serikat. Menurut Gustafson (1986) kata Pembelajaran khususnya berkenaan dengan permasalahan belajar dan mengajar, sedangkan Pendidikan terlalu luas karena mencakup segala aspek penndidikan. Pada intinya definisi teknologi pendidikan tahun 1970 menekankan pada penggunaan media untuk menstimulasi belajar, seperti belajar berbantuan komputer, pembelajaran melalui televisi, dan lain sebagainya.

Tahun 1994 lahirlah sebuah definisi teknologi pendidikan yang berkenderungan masa depan dan sebagai ruang lingkup kajian teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan teori dan praktik yang meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar.

Komponen definisi 1994;

  1. teori dan praktik;
  2. desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian;
  3. proses dan sumber; dan
  4. untuk  keperluan belajar

Kemudian, tahun 2004 AECT mengeluarkan definisi teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan studi dan praktik etis dalam memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan dan mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat.

Komponen definisi 2004;

  1. Studi (Penelitian dan Praktik Reflektif)
  2. Ethika Praktik (Praktik etis): Kode etik sebagai landasan praktik
  3. Fasilitasi (memberi kemudahan belajar)
  4. Belajar
  5. Meningkatkan (meningkat performance)
  6.  Kinerja (kemampuan, keterampilan, dan penghayatan)
  7. Mencipta
  8. Mengguna
  9. Mengelola

Tahun 2008 definisi sebelum lebih diterjemahkan lebih luas, tidak saja sumber teknologi yang tepat tepai kata approriate technological process and resources lebih terpisah dari managing, artinya; ketepatan, teknologi, proses, dan sumber merupa bagian yang penting dalam definisi teknologi pendidikan.

Sumber

Januszewski, Alan & Michael Molenda, Educational Technology A Definition with Commentary. New York: Lawrence Elbaum Associates, 2008.