Beranda

Hidup tidak konyol

Tinggalkan komentar

Bagaimana membuat hidup ini bermakna? Tidak seorang yang ingin hidup konyol artinya tidak mempunyai arti apa-apa. Kehidupan manusia identik dengan kebutuhan, seorang pakar teori kebutuhan bernama Abraham Malow dengan teori piramide kebutuhannya, mengatakan bahwa manusia jika mampu memenuhi 4 kebutuhan pokoknya maka dia merasa puas, kecuali nomor lima (aktualisasi diri) semakin terpenuhi semakin tidak puas.

Tentu masing-masing individu akan mencipatkan kehidupan lebih baik berdasarkan kemampuan dan kapabelitas. Menikmati kehidupan tidak cukup dengan kemewahan dan fasilitas akan tetapi sangat ditetukan kebahagiaan, kenyamanan, dan kesenangan. Contoh, seorang gelandangan merasa nyaman tidur di emperan atau di bawah pohon, dan sebagainya. Suku Anak Dalam (SAD) misalnya, tidak nyaman tidur di rumah walau sudah disiapkan pemerintah rumah layak huni, namun mereka merasa nyaman, bahagia, dan senang tidur di dalam semak belukar karena sudah menjadi kebiasaan/tradisi yang susah diubah.

Kaum akademisi merasa senang dan bahagia bila mahasiswanya berprestasi dan hasil penelitian dapat menjadi rujukan banyak orang. Konyol bila dia bepolitik praktis dan hebat bila dia mampu memadukan dengan enterpreneur dan akademisi. Akademisi hebat adalah akademisi yang selalu melakukan research. Jangan biar hidup konyol. Amaris Bungo.

Pengalaman

Tinggalkan komentar

Pengalaman suatu yang dialami, ia sangat memiliki sumbangan yang luar biasa terhadap individu manusia, sehingga dengannya manusia mampu meningkatkan kemampuan, kecakapan, kepintaran, kecerdasannya. Dulu tidak tahu, kini sudah tahu disebab oleh pengalaman. Jangan abaikan pengalaman, ia yang membuat individu bisa dan luar biasa. Kehidupan sehari-hari kita lalui penuh dengan pengalaman, ia ibarat gedung-gedung pinggir jalan, panca indra kita secara tidak sengaja melakukan refleksi yang kadang-kadang dapat disimpan dalam memory, kadang-kadang terabaikan.

Demikian pula, media sosial yang dimiliki seseorang banyak sumbangan terhadap dirinya, maupun wa, fb, email, blog, dan google. Banyak memberikan pengalaman dan pengalaman, guru yang baik.

Hakekatnya, sekolah memberi pengalaman maka guru harus orang pengalaman dalam kehidupan, karir, pengetahuan, sikap, penghayatan, sosial, agama, budaya, adat, keterampilan, dan lain sebagainya. Pengalaman ini dapat disampai pada peserta didik dan kita ceritakan serta visualkan dengan contoh, demonstrasi, praktek, dan lain-lain supaya anak didik dapat melakukan dalam kehidupannya atau dapat menghindari suatu yang berakibat negatif pada dirinya atau pada orang lain.

Penanaman karakter juga dilakasanakan dengan pengalaman, bagaimana orang menanam sifat jujur kepada orang lain, sementara dirinya tidak juru. Guru yang ditiru, proses pembelajaran pada intinya melaku proses peniruan agar dapat dilakukan, maka perlihat sikap adil, jujur, sopan, iman, taqwa, empati, simpati, menghormati, menyayangi, menolong, dan lain-lain agar orang lain dapat melakasanaka. Wassalam, amaris bungo.

Sekolah

Tinggalkan komentar

Sekolah adalah prasarana dan sarana yang tersediakan untuk belajar bagi peserta didik, fasilitas diciptakan untuk menambah pengalaman dan mengembang diri peserta didik. Sekolah juga dijadikan tempat pendidikan, pendidikan, bimbingan dan latihan peserta didik bersama guru-guru yang berpengalaman. Sekolah harus dilengkapi tempat untuk mengembang diri peserta didik, seperti pandopo, lapangan, teater, dan lainnya. Peserta merasa senang dengan suasana lingkungan yang kondusif. Fasilitas penunjang di luar kelas memiliki peran tersendiri yang tidak kalah dari ruang jelas. Kenyamanan dan kebisingan harus dijaga, jangan menganggu kegiatan lainnya. Salam

Newer Entries