Bagaimana membuat hidup ini bermakna? Tidak seorang yang ingin hidup konyol artinya tidak mempunyai arti apa-apa. Kehidupan manusia identik dengan kebutuhan, seorang pakar teori kebutuhan bernama Abraham Malow dengan teori piramide kebutuhannya, mengatakan bahwa manusia jika mampu memenuhi 4 kebutuhan pokoknya maka dia merasa puas, kecuali nomor lima (aktualisasi diri) semakin terpenuhi semakin tidak puas.
Tentu masing-masing individu akan mencipatkan kehidupan lebih baik berdasarkan kemampuan dan kapabelitas. Menikmati kehidupan tidak cukup dengan kemewahan dan fasilitas akan tetapi sangat ditetukan kebahagiaan, kenyamanan, dan kesenangan. Contoh, seorang gelandangan merasa nyaman tidur di emperan atau di bawah pohon, dan sebagainya. Suku Anak Dalam (SAD) misalnya, tidak nyaman tidur di rumah walau sudah disiapkan pemerintah rumah layak huni, namun mereka merasa nyaman, bahagia, dan senang tidur di dalam semak belukar karena sudah menjadi kebiasaan/tradisi yang susah diubah.
Kaum akademisi merasa senang dan bahagia bila mahasiswanya berprestasi dan hasil penelitian dapat menjadi rujukan banyak orang. Konyol bila dia bepolitik praktis dan hebat bila dia mampu memadukan dengan enterpreneur dan akademisi. Akademisi hebat adalah akademisi yang selalu melakukan research. Jangan biar hidup konyol. Amaris Bungo.