Pinjam uang

Pinjam dan meminjam uang merupakan suatu yang dianjurkan akan tetapi pinjaman itu harus dikembalikan sebanyak yang dipinjamkan tanpa bunga dan riba. Peminjaman uang harus dicatat agar tidak lupa hari, tanggal, dan tahun peminjaman dan janji perlunasannya. Fenomena akhir ini seseorang yang berhutang sangat sulit menepati janji membayar hutangnya, memang ada pendapat orang meminjam uang pekerjaan gampang dan membayar hutang pinjaman pekerjaan berat, jika ini benar sebaiknya seseorang dianjurkan mempergunakan jasa perbankan karena bank mempergunakan sistem dan aturan resmi, jika terjadi penunggakan pembayaran pinjaman maka pihak bank akan memberikan solusi dan bila hutang tidak dilunasi maka pihak bank melakukan cara lain dan sebagainya.

Peminjaman uang dengan seseorang bisanya dilakukan tanpa agunan dan secara kekeluargaan dan kenalan. Peminjaman yang seperti ini sering terjadi kemacetan dan kadang-kadang dapat memutus silaturrahmi. Kata Ustz Abdul Somad di Bogor ditulis di atas pintu rumah seseorang dengan kalimat memberikan hutang berarti membuat musuh. Seorang yang berpengalaman pinjam dan meminjam uang dan sulit membayarkan hutangnya, peminjam biasa mempergunakan cara licik atau akal bulusnya yang penting dapat peminjamannya berhasil dan jika ditagih bermacam alasan dia belum dapat melunasi hutang bahkan tidak dapat dihubungi alias lost contact.

Sebaikya siapapun yang ingin melakukan peminjaman dianjurkan mempergunakan jasa perbankan dan harus berperilaku jujur. Sebagaimana yang disebut di atas bahwa pekerjaan yang paling berat adalah membayarkan hutang. Tatkala seorang teman meminta tolong diberikan peminjaman uang karena kesulitan keuangan maka tidak sampai hati kita tidak memberikan pinjaman dan sipeminjam masih ada saja sampai hati tidak membayar hutangnya.

Bila seseorang meminjam uang kepada anda dan yakin dia dapat mengambalikannya maka berikanlah pinjaman dan jika anda ragu atas kejujurannya maka sebaiknya ada berikan uang berupa sedekah agar dia tidak kecewa dengan anda.

Penyesalan

Ketika masih muda tidak masa tua akan datang dan ketika sehat lupa bahwa sakit akan datang. Di waktu kaya lupa bahwa kemiskinan akan tiba. Di kala hidup dalam kebahagian bahwa kematian pasti datang. Demikian juga tatkala kuat lupa bahwa nanti ada masa lemah. Hari demi hari akan berlalu tanpa berasa karena disibukkan oleh aktifitas harian dan kenangan manis telah lewat, sekarang menjalani kepahitan dan derita, sekali-kali mengeluh tentang kehidupan karena sulit dijalani. Dulu kenapa tidak bersyukur? Takdir memang milik Allah dan kebebasan milik kita dalam menentukan. Kenapa mengeluh?

Dunia sebuah panggung atau arena yang kita dapat bermain peran diatasnya. Ingat disebaliknya telah menanti makanya kita selalu disuruh untuk ingat supaya tidak menyesal. Alam telah memberikan pertanda tetapi kita tidak membacanya secara bijak. Hidup selalu diukur dengan kekuatan pinensial dan selalu dikejar karena ia dapat mempengaruhi kehidupan. Kebutuhan pinansial diakui tidak dapat dipisah dari kebutuhan hidup, akan tetapi ia bukanlah segalanya. Ketergantungan dengan kebutuhan moderen membuatkan kita menghabiskan banyak cost, apalagi hidup di kota besar dan jauh dari lahan pertanian serta tidak memiliki life skill. Perjuangan hidup akan menjadi luar biasa dan orang rentan dengan stress.

Hidup dalam kesederhanaan akan lebih tepat walaupun kita memiliki penghasilan lebih dari cukup. Gaya gelamor sulit sekali diubah menjadi gaya sederhana karena berkaitan dengan kebiasaan maka kendalikan diri agar tidak terjadi penyesalan sepanjang hidup. Bila penghasilan tidak seperti dulu maka itu wajar karena rizki tidak dapat diduga, seiring dengan itu rizki dan umur memiliki batas dan sering diucapkan serta dilupakan. Penyesalan tidak pernah di awal perjuangan dan selalu datang di akhir perjuangan. Semoga kesuksesan menyertai pembaca ini. Amin